Wednesday, February 8, 2017

Konsep Umum Model Pembelajaran



KONSEP UMUM MODEL PEMBELAJARAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS di Kelas Rendah
Dosen Pengampu : Khusnul Fajriyah, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1.     Setyo Wahyu Wardhani          (14120251)
2.     Pipit Handayani                      (14120253)
3.     Roie Megeron                         (14120257)
4.     Cicik Tarwiti                           (14120258)
5.     Dhika Afrisandy                     (14120260)
6.     Etika Handayani                     (14120263)
7.     Arina Ida Husnaya                  (14120279)
8.     Wahyu Ragil Prabowo            (14120282)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2015/2016


KONSEP UMUM MODEL PEMBELAJARAN IPS

1.      Konsep Dasar IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan perwujudan dari suatu pendekatan inter-disiplin dari pembelajaran ilmu-ilmu sosial. Atau program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik maupun lingkungan sosial.
Dari pengertian tersebut tampak jelas bahwa IPS itu terdiri dari himpunan pengetahuan tentang kehidupan sosial dan dari bahan realita kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat.
Kejadian-kejadian masyarakat pada hakikatnya Adalah serba terpadu dari aneka komponen yang ada. Karena itu pengetahuan yang disajikan kepada anak didik juga sedapat mungkin dibuat terpadu dari berbagai mata pelajaran ilmu-ilmu sosial.
IPS sebagai paduan ilmu-ilmu sosial terorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk lebih mudah pengarahan IPS dalam memilih konsep dengan cara :
a.       Memenuhi Kebutuhan Anak sebagai manusia muda yang sedang berkembang dan memerlukan bimbingan,
b.      Secara keseluruhan sebagai manusia hendaknya konsep IPS membina pengembangan aspek,
c.       Pengembangan dan pembinaan personal.

2.      Mengenal Model-Model Pembelajaran
Mengajar  adalah tugas utama bagi seorang guru. Oleh karena itu keefektifannya akan banyak tergantung pada guru mampu melaksanakan aktivitas mengajar secara baik. Factor yang mempengaruhi guru mengajar terutama factor yang ada dalam diri guru itu sendiri. Dalam dunia pengajar telah dikenal berbagai model pengajar.
Model  dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan atau Barang/benda tiruan dari barang atau benda sesungguhnya, seperti globe.
Metode Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merancangkan dan melaksanakan aktivitas belajar-mengajar. Hakikat Mengajar adalah membantu para pelajar memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya dan cara-cara bagaimana belajar.
Dari hasil kajian terhadap berbagai model belajar-mengajar yang secara khusus telah dikembangkan dan dites oleh pakar pendidikan di bidang itu dan mengelompokan model-model tersebut ke dalam tempat rumpun yaitu; a. Rumpun/Model Pemprosesan Informasi, b. Rumpun Model Personal, c. Rumpun Model interaksi sosial, d. Rumpun Model Behavioral (tingkah laku).

3.      Model Pembelajaran Konsep Dasar IPS
Pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Keberhasilan pencapai tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Secara umum pembelajaran merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup.dapat dirumuskan bahwa pembelajaran ialah suatu prosesyang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Beberapa prinsip yang menjadi landasan pengertian tsb diatas ialah:
a.       Pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku.
b.      Hasil pembelajaran ditandain dengan perubahan tingkah laku secar keseluruhan.
c.       Pembelajaran merupakan suatu proses.
d.      Proses pembelajaran terjadi karena adanya suatu yang mendorong dan suatu tujuan yang akan dicapai.
e.       Pembelajaran merupakan bentuk pengalaman.
Setelah mengetahui dan memahami pengertian pembelajaran secara prinsip yang menjadi landasan pengertian pembelajaran, berikut ini dikemukakan pengertian konsep dan generalisasi (konsep dasar) IPS.
Konsep ialah kumpulan fakta-fakta yang memeiliki interelasi kuat satu sama lain sehingga membentuk suatu pengertian yang bulat. Dalam rumusan yang sederhana konsep ialah suatu bayangan pikiran atau tanggapan yang bulat tentang sesuatu. Atau Konsep IPS yaitu kata atau ungkapan yang memiliki ciri yang menonjol dan tidak dapat dipisahkan dari konteks IPS tsb.
Generalisasi (konsep dasar) ialah kumpulan sejumlah konsep yang memilikiinterelasasi serta merupakan suatu kebulatan. Jadi generalisasi adalah hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk lengkap yang dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan bagi IPS.
Agar dapat mencapai tujuan dalam mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran konsep-konsep dasar IPS, perlu dilakukan langkah-langkah sbb:
a.       Mencari unsur-unsur yang termasuk ke dalam konsep tersebut dan kemudian mengelompokkannya serta memilih konsep mana yang menjadi pilihan sebagai pokok bahasan.
b.      Menentukan dan merumuskan tujuan instruksional
c.       Pilihlah situasi dan media yang medukung pelajaran tentang konsep tersebut serta dapat memperlancarpencapaian tujuan instruksional tersebut.
d.      Merencanakan dan mencari hal-hal yang diperkirakan membantu siswa dalam proses pemahaman dan pemantapan konsep.
e.       Mencari dan menetukan cara penyajian dan pengembangan proses internalisasi konsep secara lengkap.

4.      Macam-macam Model Pembelajaran
a.       Model-model Pemrosesan
Model-model yang berorientasi pada kemampuan pemrosesan informasi dari siswa dan cara memperbaiki kemampuannya dalam menguasai informasi, merujuk pada cara orang menangani stimulus dari lingkungannya, mengorganisasikan data, menginderai masalah, melahirkan konsep dan pemecahan masalah, dan menggunakan simbol verbal da non-verbal. Model-model yang termasuk dalam rumpun ini antara lain adalah; Model Berpikir (Inquiry Training Model), Inkuiri Ilmiah (Scientific Inquiry), Perolehan Konsep (Concept) , Model Advance Organizer, (Advance Organizer Model) , dan Ingatan (Memory).
b.      Model-model Personal
Model-model yang termasuk ke dalam rumpun personal berorientasi pada pengembangan diri individu, model-model ini menekankan proses pembentukan individu dalam mengorganosasikan realitasnya yang unik. Fokus pengembangan diri berkesan menekankan pada pembinaan emosional antara individu dalam hubungan produktif dengan lingkungannya hingga diharapkan menghasilkan hubungan interpersonal yang lebih kaya dan kemampuan pemrosesan yang lebih efektif lagi. Yang termasuk ke dalam rumpun ini adalah; Pengajaran Non-Direktif (Non-directive Teaching) , Pelatihan Kesadaran (Awraness Training) , Sinektic (Synectics) , Sistem Konseptual (Conceptual System) dan Pertemuan Kelas (Classroom Meeting) .
c.       Model-model Interaksi Sosial
Model-model pembelajaran yang termasuk rumpun Interaksi Sosial, menekankan hubungan antara individu dengan masyarakat dan dengan individu lainnya. Fokus model ini terletak pada proses di mana dengan proses ini realitas dinegosiasi memberikan prioritas pada perbaikan kemampuan individu untuk berhubungan dengan yang lainnya, bergelut dengan proses demokratik dan bekerja secara produktif dalam masyarakat. Termasuk ke dalam rumpun model ini, antara lain : Investigasi Kelompok (Group Investigation) , Inkuiri Sosial (Social Inquiry) , Metode Laboratorium (Laboratory Method), Yurisprudensial (Yurisprudential), Bermain Peran (Role Playing) dan Simulasi Sosial (Social Simulation).
d.      Model Behavioral
Model-model yang termasuk ke dalam rumpun behavioral berpijak pada landasan teoritis yang sama, yakni teori tingkah laku (Behavioral Theory) . Dalam penerapannya, model ini banyak menggunakan istilah lain seperti teori belajar, teori belajar sosial, modifikasi tingkah laku, dan terapi tingkah laku. Ciri pokoknya menekankanpada usaha mengubah tingkah laku teramati ketimbang struktur psikologis yang mendasarinya dan tingkah laku yang tidak teramatinya. Model ini mendasarkan pada prinsip kontrol stimulus dan penguatan (Stimulus Control and Reinforcement). Lebih dari model lainnya model behavioral memiliki keterpakaian yang luas dan teruji keefektifannya pada aneka tujuan seperti pendidikan, pelatihan, tingkah laku interpersonal da pengobatan. Tercakup kedalam model ini, antara lain: Manajemen Kontingensi (Contingency Management), Kontrol Diri (Self Control) , Relaksasi (Relaxation), Reduksi Stres (Stress Reducation), Pelatihan Asertif (Assertive Training) , Desentisasi (Desensitization) dan Pelatihan Langsung (Direct Training).




Di bawah ini akan dijelaskan beberapa model pembelajaran untuk mengatasi masalah pendidikan IPS. Masing-masing pendekatan pada pandangan teoritis berkenaan dengan stressing nya, dalam praktisnya dapat terjadi saling berkait antara satu pendekatan dengan pendekatan lain secara bersamaan. Beberapa dari sejumlah pendekatan yang menjadi rujukan, secara parsial terliput dalam kerangka teknis model pilihan berikut, antara lain: Model Inkuiri, VCT, Bermain Peta, ITM (STS), Role Playing, dan Portofolio.
1) Model Inkuiri
a) Makna Pembelajaran Inkuiri
Model inkuiri adalah salah satu model pembelajaran yang memfokuskan kepada pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir reflektif kritis, dan kreatif. Pengembangan strategi pembelajaran dengan model inkuiri dipandang sangat sesuai dengan karakteristik materil pendidikan Pengetahuan Sosial yang bertujuan mengembangkan tanggungjawab individu dan kemampuan berpartisipasi aktif baik sebagai anggota masyarakat dan warganegara.
b) Langkah-langkah Inkuiri
Langkah-langkah tersebut antara lain:
1.         Orientation
2.         Hypothesis
3.         Definition
4.         Exploration
5.         Evidencing
6.         Generalization (Joyce dan Weil, 1980).

2) Model Pembelajaran VCT
a) Makna Pembelajaran VCT
VCT adalah salah satu teknik pembelajaran yang dapat memenuhi tujuan pancapaian pendidikan nilai. VCT berfungsi untuk: a) mengukur atau mengetahui tingkat kesadaran siswa tentang suatu nilai; b) membina kesadaran siswa tentang nilai-nilai yang dimilikinya baik yang positif maupun yang negatif untuk kemudian dibina kearah peningkatan atau pembetulannya; c) menanamkan suatu nilai kepada siswa melalui cara yang rasional dan diterima siswa sebagai milik pribadinya.
b) Langkah Pembelajaran Model VCT
Langkah pembelajarannya antara lain:
a. Teknik evaluasi diri ( self evaluation ) dan evaluasi kelompok ( group evaluation)
b. Teknik Lecturing
c. Teknik menarik dan memberikan percontohan
d. Teknik indoktrinasi dan pembakuan kebiasan
e. Teknik tanya-jawab
f. Teknik menilai suatu bahan tulisan
g. Teknik mengungkapkan nilai melalui permainan (games).

3) Model Bermain Peta
Keterampilan menggunakan dan menafsirkan peta dan globe merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial. Peta dan globe memberikan manfaat, yaitu:
a.       Siswa dapat memperoleh gambaran mengenai bentuk, besar, batas-batas suatu daerah;
b.      Memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai istilah-istilah geografi;
c.       Memahami peta dan globe.
Dalam memahami peta dan globe diperlukan beberapa syarat yaitu : (a) arah, (b) skala,; (c) lambang-lambang,; (d) warna.

4) Pendekatan ITM (Ilmu-Teknologi dan Masyarakat)
a) Kebermaknaan Model Pendekatan ITM
Pendekatan ITM (Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat) atau juga disebut STS (Science-Technology-Society) muncul menjadi sebuah pilihan jawaban atas kritik terhadap pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang bersifat tradisional (texbook. ITM dikembangkan kemudian sebagai sebuah pendekatan guna mencapai tujuan pembelajaran yang berkaitan langsung dengan lingkungan nyata dengan cara melibatkan peran aktif peserta didik dalam mencari informasi untuk meemcahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan kesehariannya.
b) Langkah Pendekatan ITM
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran pendekatan ITM antara lain:
1. Menekankan pada paham kontruktivisme
2. Peserta didik dituntut untuk belajar dalam memecahkan permasalahan dan dapat menggunakan sumber-sumber setempat untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah.
3. Pola pembelajaran bersifat kooperatif (kerja sama)
4. Peserta didik menggali konsep-konsep melalui proses pembelajaran yang ditempuh dengan cara pengamatan (observasi) terhadap objek-objek yang dipelajarinya.
5. Masalah-masalah aktual sebagai objek kajian, dibahas bersama guru dan peserta didik guna menghindari terjadi kesalahan konsep.
6. Pemilihan tema-tema didasarakan urutan integratif.
7. Tema pengorganisasian pokok dari sejumlah unit ITM adalah isu dan masalah sosial yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
c) Tahapan Metode Pendekatan ITM
1)      Tahap Eksplorasi
2)      Tahap Penjelasan dan Solusi
3)      Tahap Pengambilan Tindakan
4)      Diskusi dan Penjelasan
5)      Tahap Evaluasi
6)      Kegiatan Penutup

5) Model Role Playing
a) Kebermaknaan Penggunaan Model Role Playing
Role Playing adalah salah satu model pembelajaran yang perlu menjadi pengalaman belajar peserta didik, terutama dalam konteks pembelajaran Pengetahuan Sosial dan Kewarganegaraan didalamnya.
Role playing sendiri tidak jarang menjadi pelengkap kegiatan pembelajaran yang dikembangkan dengan stressing model pendekatan lainnya, seperti inkuiri, ITM, Portofolio, dan lainnya.

6) Model Portofolio
a) Makna Pembelajaran Portofolio
Sapriya (Winataputra, 2002: 1.16) menegaskan bahwa: “portofolio merupakan karya terpilih kelas/siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan publik untuk membahas pemecahan terhadap suatu masalah kemasyarakatan”. Makna pembelajaran berbasis portofolio dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial adalah memperkenalkan kepada peserta didik dan membelajarkan mereka “pada metode dan langkah-langkah yang digunakan dalam proses politik” kewarganegaraan/kemasyarakatan.
b) Langkah-langkah Penbelajaran Portofolio
Secara teknis pendekatan portofolio dimulai dengan membagi peserta didik dalam kelas ke dalam beberapa kelompok,
(1) Kelompok portofolio-satu;
Menjelaskan masalah,
(2) Kelompok portofolio-dua;
Menilai kebijakan alternatif
(3) Kelompok portofolio-tiga;
Membuat satu kebijakan publik yang didukung oleh kelas
(4) Kelompok portofolio-empat;
Membuat satu rencana tindakan agar pemerintah (setempat) dalam masyarakat mau menerima kebijakan kelas.

1 comment:

  1. Best online slots casino site 2021
    The luckyclub.live best online slots casino site 2021, reviews, complaints and bonus codes. Discover the best online casinos with bonus codes, free spins, cashbacks.How do I deposit and withdraw money from a casino site?

    ReplyDelete